Hati-hati Penipuan Sistem Reseller Dropship

Buat aku, yang bikin cerita ini menjadi penting untuk diingat adalah bukan karena akhirnya terlibat obrolan cukup panjang dan serius dengan ibu yang satu ini, tapi karena yang diobrolin seperti pas banget dengan rencana yang baru saja akan aku lakukan.
Topiknya seputar belanja (wanita memang selalu suka shopping ye.. hehehe). Tapi, kita bukan ngobrolin soal barang-barang bagus yang bisa dibeli, melainkan bicarain soal toko online. Entah gimana cerita awalnya, spak spik awalnya juga lupa gimana, tau-tau aku dan ibu itu udah ngobrolin toko online aja. Si ibu ini cerita tentang temannya yang kena tipu lewat toko online (eits, cerita ini bukan bermaksud menjelekkan toko online loh ya.. Bagi Anda yang memang merasa berkualitas dan toko onlinenya tidak jelek, ayo buktikan terus loh ya dengan tetap memegang azaz kejujuran dan keamanahan :-) ).
Dia bilang temannya harus mengganti uang pelanggannya dalam jumlah juta-jutaan rupiah karena ditipu oleh distributor barang yang dia jual. Teman ibu ini, panggil aja namanya Ani deh.. bekerja sama dengan salah satu distributor baju dan pakaian. Bentuk kerja samanya, ya si Ani ini menjadi reseller dropshipnya. Awal-awal kerja sama, berjalan mulus-mulus dan lancar-lancar saja. Sampai usaha toko online si Ani ini makin lama makin besar dan pelanggannya pun juga makin banyak.
Ga disangka, memasuki beberapa bulan kerja sama, si Ani ini ditipu oleh si distributor. Setelah mentransfer uang ke distributor, barang yang diorder tak juga dikirimkan oleh distributor ke pelanggannya Ani. Dihubungi si distributornya, ga bisa-bisa (biasa, penipu memang suka kabur tanpa jelas gitu kan). Diupayakan untuk dikontak-kontak juga tetap ga bisa. Sampai akhirnya si pelanggannya Ani komplain habis-habisan dengan Ani, karena barang yang diorder belum juga ia terima. Wajar banget si pelanggannya komplain. Ia merasa ditipu oleh Ani. Nominal uang yang sudah dibayarkan juga ga kecil kok. Mungkin si pelanggan ini berani belanja dengan budget cukup gede karena percaya dengan toko online Ani, karena selama ini transaksi berjalan lancar-lancar saja.
Skema cara kerja sistem dropship
Menanggapi komplain pelanggannya, Ani berusaha bertanggung jawab dengan berupaya mengganti uang yang sudah ditransfer oleh pelanggan. Karena nominalnya tidak kecil, Ani hanya sanggup mengganti uang pelanggannya dengan cara mencicil. Ani ngajak pelanggannya untuk ketemuan (mungkin pikir Ani, sebelum dilaporin ke polisi mending dirundingin secara kekeluargaan deh). Setelah bernegosiasi cukup panjang dan lama akhirnya pelanggannya setuju bahwa Ani harus mengganti uangnya dengan mencicil setiap bulan, dengan dilengkapi perjanjian di atas materai. (lah ini, kenapa jadi kebalik ya? Kenapa si Ani yang malah jadi seperti harus bayar kreditan ke pelanggannya? ck ck ck ck akibat ulah penipu nih.. ck ck ck.... kasian juga Ani.. ).
Sejak saat itu, Ani kapok untuk jualan online lagi terutama secara dropship. Karena sistem dropship rawan penipuan. Kalau sudah ditipu, nama kita juga sebagai penjual yang jadi jelek dan kena getahnya.
Imbas dari cerita itu ke aku adalah membuat aku jadi berpikir ulang untuk menjalankan bisnis toko online dengan sistem dropship. Padahal rencanaku memang ingin punya bisnis toko online. Karena ga ada barang sendiri, terpaksa pakai sistem reseller dropship. Wah, wah, sepertinya harus ditunda nih jadi reseller dropship. Padahal toko onlinenya sudah ada. Distributornya juga sudah ada beberapa. Tapi, memang belum aku kelola dengan serius, karena banyak hal lain yang juga harus aku kerjakan.
Aku jadi ragu untuk tetap menjalankan bisnis seperti itu. Memang kesannya enak. Kita bisa berjualan, meski tidak memiliki produk dan tidak memiliki modal. Resiko kerugian akibat barang tidak laku juga tidak ada. Tapi, resiko ditipu oleh distributor cukup besar, malah sangat besar kalau aku pikir lagi.
Cerita ini bukan untuk menjelek-jelekkan pihak-pihak tertentu loh...ya.. Ada juga loh, distributor yang baik dan reseller yang berhasil berbisnis lewat sistem dropship ini.
Cerita ini hanya pembelajaran aja buat aku dan mungkin buat orang lain yang membaca tulisan ini agar bisa lebih hati-hati lagi dalam berbisnis dan bertransaksi online. Kalaupun memang berniat jadi reseller, mending pilih sistem yang bukan dropship. Jadilah reseller biasa yang memiliki barang sendiri untuk dijual (tapi, kalau untuk yang seperti ini memang harus ngeluarin modal untuk punya barang sendiri).
Jikalau memang keukeuh ingin jadi reseller dropship, ya pilih aja distributor yang sudah cukup besar. Jadi, kemungkinan dia untuk melakukan penipuan agak lebih kecil. Logikanya, distributor besar ga akan gegabah melakukan penipuan ke resellernya, karena itu bisa mengorbankan image, nama dan brand produknya..

No comments:
Post a Comment